Selasa, 27 Desember 2011

KRISTENISASI DI YAMAN



Pada tahun 1992 sebuah kasus telah mengoncang masyarakat Yaman, dimana dua orang warganya merobek-robek Al-Qur'an dan melemparkannya ke dalam wc sebuah masjid. Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa mereka murtad dan memeluk agama Nasrani melalui orang ketiga yang juga mengaku murtad dan memeluk agama Nasrani setelah membaca kitab Injil. Dari pengembangan penyelidikan terungkaplah tokoh utama gerakan kristenisasi di Yaman, yaitu seorang dokter berkebangsaan asing yang bekerja di sebuah rumah sakit wilayah Jiblah.

Pada tahun sebelumnya seorang warga Somalia yang tinggal di Aden sebagai pengungsi karena peperangan saudara yang terjadi negerinya, memeluk Nasrani melalui seorang pendeta yang bekerja di kota itu. Pihak imigran kemudian mencabut surat izin tinggalnya dan membawa kasusnya ke pengadilan. Namun kasusnya ditutup karena yang bersangkutan diasingkan ke Erofa setelah mendapatkan izin tinggal sebagai pengungsi atas upaya seorang pendeta.

Pada pertengahan bulan April lalu pihak kepolisian menangkap seorang berkewargaan Inggris yang geraknya mencurigai. Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa warga negara Jerman tersebut telah tinggal di yaman secara ilegal dan melakukan gerakan kristenisasi.

Dimulai sejak pertengahan abad lalu

Pengadilan kasus warga negara Jerman itu bukanlah akhir dari rangkaian gerakan kristenisai yang sangat luas yang telah berjalan semenjak pertengahan abad lalu.
Bukti-bukti menunjukan bahwa gerakan kristenisasi sacara terorganisir di Yaman di mulai di kota Aden Yaman selatan pada tahun limapuluhan abad lalu. Sedangkan Yaman utara dulu, dimulai sekitar tahun 1970 melalui sebuah organisasi yang didirikan seorang misionaris tahun 1951. Organisasi ini merupakan perkumpulan orang-orang Nasrani yang datang ke negara-negara Islam sebagai pekerja di beberapa bidang, seperti; kedokteran, pendidikan, perawatan. Simbol organisasi ini "Islam harus mendengar kami" dengan tujuan penyebaran kita-kitab injil. Mereka memperoleh dukungan gereja-gereja dan beberapa organisasi bantuan Nasrani. Mereka juga bekerja mengawasi beberapa proyek pembangunan di beberapa negara Asia dan Afrika.

Gerakan kristenisasi di yaman bekerja melalui geraja-geraja, rumah-rumah sakit, lembaga-lembaga yang memiliki kepudulian terhadap kemanusian, masalah anak, ibu, lingkungan, pengajaran bahasa, pengiriman pelajar dan mahasiswa ke luar negeri, dan wisata, baik di tengah masyarakat yaman sendiri maupun di tengah kaum pengungsi yang kebanyakan dari Somalia. Terdapat lebih dari 150.000 pengungsi asal Somalia di Yaman, dan inilah yang membuka gerakan kristenisasi melakukan aktifiatasnya dalam sekala luas.
Para pemerhati meyakini bahwa gerakan ini telah mengalami lonjakan setelah tahun 1990 karena beberapa faktor:

1. Pemanpaatan kondisi yang kondusip setelah bersatunya Yaman utara dan yaman selatan pada tahun 1990 M, yaitu dengan dibolehkannya lembaga-lembaga lokal dan sukarelawan melakukan aktifitasnya dalam sekala yang luas dengan pengawasan yang minim.

2. Merosotnya perekonomian Yaman setelah perang teluk, karena banyak warganya yang kembali dari negara-negara telauk tempat mereka bekerja, meingkatnya angka kemiskinan dan hampir 24% orang hidup di bawah garis kemiskinan.

3. Banyaknya para pengungsi Somalia yang mengungsi ke Yaman karena berkecamuknya peperangan saudar di negeri mereka, dan hingga sekarang arus pengungsian masih terus berlangsung walaupun dalam jumlah yang lebih kecil.

4. Lemahnya tingkat pemeliharaan kesehatan, banyaknya sakit menular, dan rendahnya tingkat pendidikan terutama dikalangan kaum perempuan.

Gerakan kristenisasi di Yaman bergerak pada dua poros:

Pertama : Pengkristenan terhadap warga yaman dan mendorong mereka untuk keluar dari Islam, menampilkan agama Nasrani sebagai penyelamat manusia.
Langkah ini didukung oleh kondisi kemiskinan yang sedang melanda. Hasil sensus menyebutkan bahwa melalui rumah sakit Jiblah telah berhasi mengkristenkan 120 muslim. Sebagian geraja bekerja dengan cara membagikan Injil, majalah nasrani, kaset-kaset dan vidio.

Kedua : Upaya pengrusakan generasi muda dan penggoyahan aqidah mereka melalui berbagai saran yang menggoda, seperti; pesta, tour, film, dan pengiriman pelajar untuk belajar bahasa inggris di luar negeri

Beberapa geraja dan lembaga yang amat menonjol

1. Gereja katolik. Ini merupakan gereja terpenting di Aden yang dibuka pada tahun lima puluhan bersamaan dengan datangnya penjajahan inggri ke Yaman, bahkan gereja ini menjadi gereja terpenting di kawasan Jazirah Arab.

2. Delegasi kristen Amerika. Delegasi ini bekerja melalui sarana rumah sakit yang berada di bawah naungannya dengan sangat intens dan berkedok dibalik kepedulian terhadap kaum miskin, anak yatim dan penjara perempuan.

3. Para dokter dalam jumlah yang tak etrbatas terbatas. Delegasi kedokteran ini bekerja mengajak orang memeluk agama nasrani dengan iming-iming uang dengan memanfaatkan kemiskinan.

4. Delegasi kebajikan. Delegasi ini bekerja di tengah orang-orang yang terkena penyakit belang dan gangguan akal. Delegasi ini memiliki hubungan langsung dengan misionaris India yang dikenal dengan "ibu Teresa" .Di Rumah sakit pemerintah delegasi ini memiliki unit yang bekerja di dalamnya puluhan biarawati.

5. Lembaga Kindi di San'a. Lembaga ini menjadikan pengajaran bahasa Inggris sebagai sarana kristenisasi dengan memungut uang kursus tang murah. Di lembaga ini sering mereka melakukan diskusi untuk menanamkan keraguan terhadap Islam di tengah para mahasiswanya.

Lembaga-lembaga yang bekerja dalam dakwak Islam tidak memiliki skala prioritas untuk membendung usaha kristenisasi yang tersembunyi di Yaman. Hampir dapat dikatan sedikit upaya yang dilakukan untuk menyingkap lembaga-lembaga misionaris, membentuk opini umum tentangnya dan mewaspadai masyarakat akan bahayanya dan tujuan-tujuannya yang tersembunyi.





1 komentar: