Kamis, 22 Desember 2011

REVIEW BUKU Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer


Judul Buku: Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer
Pengarang: Jujun S. Suriasumantri
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Tahun: 2005
Tebal Buku: 384 hal

            Pada dasarnya, buku ini sangat menarik untuk di baca. Dan menjauhkan kesan bahwa filsafat sangat sulit untuk dimengerti. Karena dalam penjelasan maupun pembahasannya, pengarang dengan cerdik menempatkan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari yang memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari pembahasannya. Sangat diakui, bahwa inilah yang menjadikan buku filsafat tersebut mudah untuk dipahami.
Buku ini terdiri atas sepuluh bab termasuk satu bab penutup.
Bab pertama merupakan pengenalan mengenai hakikat ilmu pengetahuan dan filsafat. Berfilsafat menurut pengarang adalah berendah ahti terdahadp pengetahuan yang ada dan juga dapat diartikan sebagai seorang yang selalu merenungkan diri terhadap apa yang ada dihadapannya. Dalam bab ini juga dikemukakan ciri dari pemikiran filsafat, yaitu, menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Selain itu dipaparkan pula cabang-cabang dari filsafat.
Bab kedua membahas mengenai dasar-dasar pengetahuan yang meliputi penalaran, logika, sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran. Dijelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang bepikir, yang merasa, mengindera dan memiliki totalitas yang berasal dari ketiga hal tersebut. Penalara menurut pengarang adalah suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Adapun cirinya adalah adanya suatu proses berpikir dan bersifat analitik. Logika sendiri dikatakan pengarang sebagai cara penarikan kesimpulan dimana logika didefinisikan secara luas sebagai pengkajian untuk berpikir secara sahih. Sumber pengetahuan diperoleh secara rasio dan wahyu. Sementara dalam pembahasan kriteria kebenaran terdapat beberapa teori-teori untuk menjelaskan kebenaran. Seperti teori koherensi, korespondensi, dan pragmatis.
Bab ketiga menjelaskan tentang ontologi yang mempelajari mengenai hakikat metafisika, asumsi, peluang, beberapa asumsi dalam ilmu, dan batas-batas penjelajahan ilmu dalam kaitannya dengan filsafat ilmu. Sebab ontologi sendiri merupakan bagian dari dasar berfikir dalam filsafat.
Bab keempat membahas tentang epistemologi yaitu metode keilmuan sebagai cara untuk meraih hakikat filsafat itu sendiri. Terdiri atas jarum jam sejarah yang menjelaskan perbedaan metode pengetahuan dalam setiap keilmuan. Pengetahuan yang merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan umat manusia. Metode ilmiah dan struktur pengetahuan ilmiah.
Bab kelima mengenai sarana berpikir ilmiah yang pada dasarnya adalah sebagai alat untuk membantu kegiatan-kegiatan ilmiah dalam beberapa langkah yang harus ditempuh. Pada setiap langkah tertentu juga diperlukan sarana tertentu pula. Sarana berpikir ilmiah diantaranya terdiri atas bahasa, matematika dan statistika.
Bab keenam membahas mengenai aksiologi sebagai nilai dari keguanaan filsafat dengan ditopang ilmu dan moral, tanggung jawab sosial ilmuwan akan nilai-nilai yang diperoleh tersebut. Juga pembahasan mengenai nuklir dan pilihan moral serta revolusi genetika.
Bab ketujuh membahas mengenai kaitan antara ilmu dengan kebudayaan. Manusia dengan kebudayaan, ilmu dan pengembangan kebudayaan nasional dan dua pola kebudayaan.
Bab kedelapan membahas tentang kaitan ilmu dengan bahasa, tentang terminologi ilmu, apakah ilmu pengetahuan ataukah saint yang dinamakan ilmu itu. Juga menyangkut politik bahasa nasional.
Bab kesembilan membahas mengenai struktur dan teknik penulisan dan penelitian ilmiah.
Bak kesepuluh merupakan bab penutup yang memaparkan hakikat dan kegunaan ilmu.
Kelebihan buku ini, adalah gaya bahasanya yang cukup sederhana dengan disertai beberapa contoh yang membuat pembaca sedikit demi sedikit mengerti mengenai hal yang sedang dibahas.
Kekurangannya mungkin karena terlalu banyak contoh sehingga kadang contohnya terlalu banyak daripada inti dari pembahasannya itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar